Powered By Blogger

Friday, 15 April 2016

Berita Aneh tentang satu keluarga jalan merangkak di Turki

Tsesanah-Saat manusia bisa berjalan, manusia berjalan dengan cara merangkak. Merangkak ini kita lakukan saat kita masih balita. Namun bagaimana jika ada manusia yang sudah dewasa ,namun tidak bisa berjalan dengan normal dan harus merangkak ?

Manusia ini ada, dan uniknya lagi mereka satu keluargan semuanya tidak bisa berjalan dengan normal,  melainkan harus dengan cara merangkak. Keluarga ini ada di Turki. Mereka berjalan dengan dua telapak kaki dan dua telapak tangan. Mereka tinggal di desa kecil di Turki.

Satu Keluarga Jalan dengan Cara Merangkak

Mereka satu keluarga tidak mampu berdiri tegak, disebabkan kelainan genetik yang mereka derita. Jika mereka dipaksa untuk berdiri tegak, maka mereka akan berdiri dengan posisi lutut menekuk dan kepala mendongak.

Salah satu wanita dari keluarga tersebut jalan dengan cara merangkak

Saat ini keluarga tersebut dijadikan objek penelitian oleh ilmuan, terhadap kajian evolusi manusia yang mulai berjalan dengan cara merangkak. Meskipun evolusi ini sudah dipatahkan, namun tetap saja masih ada yang mengkaji evolusi ini.



Di Negara Ini "Sesuatu" Dari tubuh Pria Dijadikan Sebagai Simbol Keramat

Bendera Negara Bhutan

Tsesanah-Tubuh manusia merupakan bagian yang paling sempurna. Dengan tangan, manusia dapat mengambil, memegang, mendorong. Dengan Kaki manusia dapat berlari dan berjalan kemana pun arah yang ingin dituju, dengan kepala manusia dapat berpikir apapun, sehingga bagian sebagian suku bangasa bagian tubuh manusia sangat danjung tinggi, termasuk salah satunya adalah alat reproduksi pria.

Di beberapa negara, suku bangsanya menganggap alat reproduksi pria ini sebagai suatu simbol kesuburan, sehingga tak jarang alat reproduksi pria ini di buat replikanya dalam bentuk suatu benda, atau bahkan di gambarkan dengan penuh kesempurnaan.

Salah satu bangsa yang menganngap penis sebagai simbol kesuburan adalah Negara Bhutan. Negara yang terletak di Asia Selatan ini memiliki suatu tradisi yaitu memasang gambar-gambar tentang alat reproduksi pria, dan di tempelkan pada setiap tembok-tembok rumah maupun bangunan.

Masyarakat Bhutan

Lukisan penis ini digambarkan sebagai simbol dari ajaran Drukpa Kunley atau Kunga Lepai Zangpo pada Abad ke-19. Zangpo sendiri diketahui merupakan santo yang mengunjungi Bhutan, yang kerjanya adalah mabuk-mabukan, main perempuan, pesta pora.


Ajaran yang ia ajari yaitu, mengecam keserajahan dunia, menjalani kehidupan yang jujur, dan mengajarkan berkah dalam bentuk hubungan seks. Oleh sebab itu pengikut setianya, menggabarkan Zangpo dengan simbol penis, sebagai bentuk penghormatan kepadanya.


Penis pria ini di gambarkan dalam berbagai tema, misalnya saja seperti di padukan dengan naga, atau digambarkan seolah-olah hidup. Gambar penis pria ini di buat mulai dari ukuran besar, hingga ukuran sedang atau kecil, dan di hias sengan sangat indah dan gagah.



Kami Dari redaksi Tsesanah mohon maaf tidak dapat menampilkan gambar lukisan tersebut, sebab blog ini di baca oleh semua kalangan usia. Mohon di maklumi, Terima Kasih.