Powered By Blogger

Thursday, 14 April 2016

Beginilah Pengalaman Menyeramkan Menjadi Tawanan Perang NAZI di Kamp Konsentrasinya


Perang Dunia II

Tsesanah-Perang Dunia II merupakan salah satu sejarah umat manusia di zaman modern yang tidak dapat dilupakan. Sebab dalam perang ini seluruh bangsa turun ke medan perang untuk membela bangsa yang mereka cintai.


Salah satu pemeran dalam perang dunia II yang kejam adalah Jerman. Saat Jerman di pimpin oleh Adolf Hitler, ia dan Tentara NAZI mendirikan kamp-kamp konsentrasi tempat para tawanan di siksa dan dibunuh.

 
Salah Satu Tawanan Perang 


Harold Le Druillenec merupakan satu-satunya tawanan perang Jerman asal Inggris yang selamat dari kamp konsentrasi Bregen Belsen. Ia mengatakan bahwa pengalaman di kamp konsentrasi tersebut sangatlah mengerikan, bahkan di tahanan berlaku hukum rimba, dimana jika tidam membunuh, ya dibunuh, bahkan untuk bertahan hidup harus memakan daging manusia alias kanibalisme.


Ia menjadi tawanan selama 10 bulan, dan keseharian yang dikerjakannya adalah mengangkat mayat kedalam kuburan raksasa khusus. Setelah bebas, ia mengalami berbagai penyakit seperti disentri, malnutrisi, septikemia, yang menyebabkan berat badannya menurun drastis.

Harold Le Druillenec

Ia mengatakan bahwa “ Hukum rimba berlaku diantar tawanan, di malam hari kamu harus membunuh, atau dibunuh, semakin hari kanibalisme semakin merajalela”.



Dari peristiwa Perang Dunia II, kita harus mengambil hikmah, bahwa peperangan adalah sesuatu yang mengerikan, menyedihkan, yang mengorbankan banyak nyawa. Oleh sebab itu marilah kita saling menjaga perdamaian di dunia ini.

No comments:

Post a Comment