Powered By Blogger

Friday, 8 April 2016

ISIS/IS Memperoleh Pendapatan Rp2,6 Triliun Dari Penjualan Barang Antik



 ISIS/IS

Negara Islam ISIS diketahui terus meraup uang triliunan rupiah dari hasil penjualan barang-barang antik yang mereka dapatkan dari hasil menjarah pada situs-situs kuno.


Penyeludupan barang-barang artefak tersebut, diketahui dikendalikan oleh oleh Divisi Barang Antik yang terdapat dalam organisasi ISIS, yang setingkat dengan Kementerian Sumber Daya Alam.


Dari hasil menjarah barang-barang antik dari situs-situs sejarah, militan ISIS memperoleh uang dari hasil penjualan barang antik tersebut sebesar US$ 150.000.000 samapai dengan US$ 200.000.000 per tahun, atau juta dikalikan dengan kurs Indonesia saat ini berjumlah 2 triliun.




Barang-Barang Curian ISIS

Saat ini sekitar 100.000 benda peninggalan sejarah yang sangat bernilai global, termasuk 4.500 sutus arkeologis, yang sembilan diantaranya masuk ke dalam daftar warisan dunia UNESCO, berada di wilayah yang dikendalikan oleh ISIS, sebagaimana hal ini diungkapkan oleh duta besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin dalam suratnya untuk Dewan Keamanan PBB.

Anggota ISIS Menjarah Barang Antik

Churkin menjelaskan bahwa, barang tersebut diseludupkan melalui Kota Gaziantep di Turki, tempat barang-barang curian dijual dan dilelang secara ilegal disana.



Namun para pejabat Turki, tidak dapat dimintai keterangan mengenai tuduhan Rusia tersebut. Memang selama ini hubungan Rusia-Turki terus memanas sejak Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia di dekat perbatasan Suriah tersebut. 

No comments:

Post a Comment