Zabiha dan Stunning
Pemotongan
hewan dengan Teknik Zabiha, adalah teknik pemotongan dengan menyembelih leher
hewan tersebut dalam keadaan hidup atau sadar.
Teknik
pemotongan hewan ini dugunakan oleh umat Islam, ketika akan menyembelih seekor
hewan ternak .
Bagi
sebagian orang, terutama dari mereka-mereka yang berasal dari umat Islam,
terutama para aktivis pecinta hewan, menganggap bahwa teknik pemotongan yang
dilakukan oleh umat Islam ini kejam, sebab hewan tersebut dipotong dalam
keadaan sadar, sehingga menurut mereka hewan tersebut akan kesakita dan
menderita. Sehingga mereka menganngap bahwa pemotongan hewan dengan teknik
stunning atau dibuat pingsan lalu dipotong saat hewan tidak sadar, adalah
teknik yang paling beradab
Adapun
alasan mengapa teknik pemotongan zabiha lebih baik daripada teknik stunning
adalah sebagai berikut :
1.
Hewan harus dipotong dengan pisau yang tajam,
maka akan cepat memotong hewan tersebut, sehingga akan mengurangi rasa sakit si
hewan tersebut. Memotong pipa angin, tenggorokan dan pembuluh darah. Dalam teknik
zabiha, hewan tersebut dipotong tenggorokan dan pembuluh darah pada hewan
tersebut, menyebabkan kematian bagi si hewan tan memotong sum-sum tulang
belakang. Dan setelah dipotong darah dari hewan tersebut harus dikeringkan
sebelum kepalanya diputuskan. Sebab sebagian besar darah akan berfungsi sebagai
media kultur yang baik bagi organisme mikro.
2. Darah adalah medium yang baik bagi kuman dan
bakteri. Oleh sebab itu maka menyembelih dengan cara Islam lebih higenis karena
sebagian besar darah yang mengandung kuman, bakteri, racun, dan lain-lain akan
keluar saat disembelih
3.
Daging yang disembelih dengan cara Islam
tetap lebih segar untuk waktu yang lebih lama, karena daging kekurangan darah,
dibandingkan daging dari hasil pemotong cara selain Islam.
4.
Pemotongan dengan cara Islam akan menyebabkan
hewan tidak akan merasa sakit !, mengapa ?, sebab pemotongan cepat pada leher
akan memutuskan aliran darah kesaraf otak yang bertanggung jawab untuk rasa
sakit. Contonya pada manusia saat tertembak, ketika ia tidak sadar ia tidak
akan merasakan sakit, namun saat tiba-tiba ia melihat darah dan sadar dirinya
tertembak, maka baru ia merasakan sakit. Dan hewan saat disembelih menendang, itu bukan karena sakit, melainkan
karena kontraksi dan relaksasi otot-otot deficient dalam darah, karena darah
keluar dari dalam tubuh.
Melalui
penelitian ilmiah yang dilakukan dua staf ahli peternakan dari Hannover
University di Jerman yang dilakukan oleh Prof.Dr. Schultz dan koleganya
beserta, Dr. Hazim, melakukan penelitian tentang teknik pemotongan cara Islam
dan cara Barat. Keduanya merancang penelitian dnegan sangat canggih , dengan
menggunakan sapi dewasa dan pada permukaaan otak kecil sapi dipasang mikrichip
yang bernama Electro Enchephalograph. Agar mencegah kesalahan, sapi-sapi
tersebut dibarkan beradaptasi dengan alat tersebut selama berminggu-minggu, dan
setelah beraptasi dengan cukup sapi-sapi tersebut dipotong, sebagian sapi
dipotong dengan teknik Islam, dan sebagian lagi dengan teknik barat.
Hasil
membuktikan bahwa dengan metode pemotongan Islam akan membuat sapi lebih rileks
setelah 3 detik pertama dipotong, dan tiga detik selanjutnya otak sapi
mengalami penurunan grafik mirip tidur nyenyak, 6 detik setelah itu darah mulai
ditarik keluar oleh jantung, dan karena darah keluar dengan banyak maka daging
akan menjadi lebih sehat.
Sedangkan
daging hasil dengan teknik stunning, pada tahap pertama sapi akan roboh karena
pingsan, kemudian dari data grafik EEG mengalami kenaikan yang mengindikasikan
rasa sakit, akibat rasa seperti kepala dipukul samapi pingsan, kemudian data grafik
EEG terus meningkat yang mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan rasa sakit
yang luar biasa, sehingga membuat jantung berhenti berdetak akibatnya jantung
tidak dapat mengeluarkan darah dari dalam tubuh secara maksimal, dan akibatnya
darah tersebut membeku di dalam syaraf-syaraf daging, yang akan menjadi media
yang sangat baik bagi kuman dan bakteri pembusuk, yang mengurangi kualitas
daging.
No comments:
Post a Comment